CURAHAN ILMU | "Selalu Mengalir Bagaikan Air"

Rabu, 03 April 2019

Peluang Bisnis Tempe Dan Cara Produksinya

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  13.55







Agrotekno Lab
087875885444
Jual Ragi Tempe, Ragi Kecap, Ragi Oncom, Bibit Nata 

Tempe adalah produk olahan kedelai yang difermentasi dengan menggunakan fungi/jamur/ragi Rhyzopus oryzae, sehingga memiliki nilai gizi dan cita rasa yang nikmat. Selain rasanya yang nikmat, harganya terjangkau. Selain digemari oleh masyarakat Indonesia, tempe juga semakin digemari oleh negara lain. Hal ini membuka peluang bisnis yang cukup menjajikan bagi para wirausahawan untuk berproduksi di negara lain. Saat ini beberapa pengusaha tempe telah bermunculan di beberapa negara seperti Arab, Taiwan, Korea, Jepang, dan lain-lain. Hal ini menunjukan animo masyarakat dunia terhadap produk tempe.
Tempe umumnya diolah menjadi masakan untuk sayur mayur, lauk-pauk, keripik, dan lain-lain. Rasa nya yang nikmat gurih dan bergizi tinggi sangat digemari banyak kalangan. Selain itu, tempe merupakan produk bergizi tinggi yang harganya terjangkau dibandingkan dengan harga daging yang jauh lebih mahal. Tempe seakan menjadi makanan yang merakyat namun juga berkelas karena rasanya nikmat dan gizinya tinggi. Di Indonesia, produsen tempe umumnya skala home industri dan hampir tersebar di semua daerah. Teknologi nya yang sederhana, dan investasi nya juga relatif rendah, sehingga industri tempe banyak digeluti oleh pengusaha bermodal pas-pasan. Namun, hasilnya cukup lumayan, karena pasarnya juga luas dan labanya juga menarik, sehingga industri tempe mampu eksis sepanjang jaman.
Industri tempe sangat layak untuk dilestarikan, karena menjadi peluang usaha bagi usaha kecil menengah, memberikan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Selain itu, pengembangan industri tempe juga merupakan upaya untuk memberikan pemenuhan gizi bagi masyarakat. Kesinambungan industri tempe sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku kedelai dan dukungan modal bagi UKM. Produk tempe dapat dikembangan menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi seperti keripik tempe yang sudah sangat populer. Keripik tempe memiliki daya simpan yang lama sehingga pasarnya lebih luas.
Untuk berwirausaha tempe tentu dibutuhkan keuletan dalam hal memasarkan dan teknik produksinya. Pemasaran tempe umumnya dijual di warung-warung makan, restoran, warung sayuran, supermarket, atau di pasar. Teknik produksi relatif mudah, dan membutuhkan alat yang sederhana seperti nyiru, ember, mesin pengupas, mesin kemasan, plastik, rak fermentasi. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai murni atau ditambahkan dengan jagung, atau kacang-kacangan lainnya seperti koro, dan lain-lain. Untuk fermentasi tempe dapat menggunakan kapang Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus  stolonifer. Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Proses fermentasi berlangsung kurang lebih 2 hari yang ditandai tumbuhnya miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Untuk memproduksi tempe dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:
a. Bahan Pembuatan Tempe:
1. Kedelai Putih 10 Kg
2. Bibit tempe/Ragi Tempe 10gr
3. Air bersih
b. Alat-alat Pembuatan Tempe:
1. Panci
2. Kompor
3. Tampah 2 buah
4. Ember Plastik
5. Plastik Pembungkus
6. Kertas dan daun pisang
c. Proses Pembuatan Tempe Kedelai :
1.       Sortasi kedelai dari bahan-bahan yang tidak berguna seperti daun, batang, pasir dan lain-lain.
2.       Rendam kedelai 5-8 jam, dan buang airnya.
3.       Rebus kedelai hingga mendidih, buang airnya.
4.       Cuci dengan air yang mengalir, sambil diremas-remas untuk menghilangkan kulitnya dan agar kedelai terbelah, namun tidak hancur. Proses ini dapat dilakuakan dengan menggunakan mesin atau secara manual.
1.       Kedelai yang telah dicuci bersih tersebut, kemudian dikukus hingga tanak.
2.       Tiriskan, setelah dingin lakukan inokulasi dengan ragi tempe (Rhyzopus oryzae), aduk hingga rata.
3.       Pengemasan dengan menggunakan plastik, atau daun pisang. Jika menggunakan kemasan plastik, berikan ronggan udara dengan mencoblosi  permukaan kemasan plastik secara merata dengan menggunakan batang bambu ukuran o, 1 cm yang diruncingkan
4.       Pemeraman dengan menggunakan rak selama kurang lebih 2 hari.
5.       Pemanenan

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.