CURAHAN ILMU | "Selalu Mengalir Bagaikan Air"

Jumat, 05 April 2019

Peluang Bisnis Tepung Mocaf

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  00.58






Jual formula tepung mocaf
087875885444
Mocaf (Modified Cassava Flour) adalah produk olahan singkong menjadi tepung yang memiliki karakteristik cukup baik untuk menyubstitusi tepung terigu. Melalui proses fermentasi dihasilkan tepung singkong dengan tekstur yang baik, warna putih, dan aroma tidak apek. Tepung mocaf kini kian popular, karena tepung mocaf memiliki karakteristik yang bagus mampu menyubstitusi terigu. Saat ini kebutuhan tepung terigu nasional sangat tinggi, sedangkan pasokan masih harus didatangkan dari luar negeri, karena Indonesia tidak mampu memproduksi gandum yang merupakan bahan dasar terigu.
Beberapa kendala dalam industri tepung mocaf antara lain adalah; harga singkong yang seringkali fluktuatif dipengaruhi masa panen yang tidak kontinue. Beberapa daerah di Indonesia memang bisa produksi singkong secara kontinue sehingga harganya bisa stabil dan terjangkau untuk industri. Saat ini harga singkong agak naik seiring berkembangnya industri berbasis singkong seperti; tapioka, mocaf, bioetanol, sorbitol, gula cair, pakan ternak, industri makanan camilan, dan lain-lain. Berkembangnya industri berbasis singkong hendaknya ditopang pertanian singkong yang optimal. Saat ini para petani masih banyak yang enggan bertanam singkong karena dirasa panennya lama dan harganya murah dibandingkan komoditas yang lain. Dan untuk beberapa daerah tertentu pemasarannya dalam jumlah besar tidak mudah karena  belum ada industri pengolahannya. Jika masing-masing daerah membangun industri pengolahan singkong maka produksi singkong dapat ditingkatkan dan petani tidak kesulitan untuk memasarankannya. Agar petani mendapat produksi yang maksimal, maka sebaiknya menggunakan bibit singkong yang unggul dan teknik budidaya yang baik pula dengan pemupukan dan pengairan yang cukup.
Bagi yang berminat untuk berwirausaha tepung mocaf, maka perlu mempelajari teknik produksi pembuatan tepung mocaf. Proses produksi tepung mocaf relatif mudah, sederhana,  dan tidak memerlukan teknologi yang tinggi. Sehingga, bagi para pemula yang ingin menerjuni bisnis ini tidak memerlukan proses belajar lama. Usaha produksi tepung mocaf juga dapat dimulai dari skala home industri dengan investasi yang tidak terlalu tinggi. Secara umum, alat yang dibutuhkan untuk memproduksi tepung mocaf adalah; alat pengupas dapat menggunakan pisau, mesin slicer/pemotong, mesin penepung, mesin ayakan, dan alat pengemas. Kita dapat memulai usaha ini hanya dapat bermodal mesin penepung, sedangkan alat yang lain dilakukan secara manual. Mesin pemotong dapat diganti dengan menggunakan pisau atau alat semi mekanis, mesin ayakan dapat diganti dengan menggunakan ayakan terbuat dari kain kelambu yang halus. Hal ini dilakukan jika memang kondisi keuangan kita sangat terbatas. Memang untuk memproduksi tepung mocaf dengan skala besar tentu membutuhkan infestasi yang besar.  
Prinsip pembuatan tepung mocaf adalah dengan memodifikasi sel singkong dengan cara fermentasi, sehingga menyebabkan perubahan karakteristik yang dihasilkan berupa naiknya viskositas (daya rekat), kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan solubility (kemampuan melarut) sehingga memiliki tekstur yang lebih baik dibandingkan dengan tepung tapioka atau tepung singkong biasa. Alur proses produksi tepung mocaf (modified cassava flour) adalah sebagai berikut:
1)      Sortasi Dan Penimbangan.
2)      Sebelum singkong diproses, disortasi terlebih dahulu untuk memisahkan singkong yang rusak dan tidak memenuhi standar mutu, kemudian setelah itu dilakukan penimbangan agar dapat diketahui berat kotor dan berat bersih sehingga dapat dianalisis total produk jadi dan dapat dihitung tingkat kegagalan.
3)      Pengupasan.
4)      Pengupasan kulit singkong dapat dengan menggunakan pisau. Singkong yang telah dikupas sebaiknya ditampung dalam bak atau ember yang berisi air sehingga tidak menyebabkan timbulnya warna kecoklatan dan sekaligus menghilangkan asam sianida (HCN).
5)      Pencucian
6)      Setelah dikupas, kemudian singkong dicuci dengan menggunakan air bersih. Hindari penggunaan air yang mengandung kaporit atau terkontaminasi bahan kimia. Penggunaan air yang mengandung kaporit akan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri fermentasi terhambat.
7)      Slicing / chiping (pemotongan).
8)      Singkong yang telah dicuci bersih kemudian dipotong-potong tipis-tipis berbentu chip berukuran kurang lebih 0.2- 0.3 cm. Pemotongan bisa secara manual dengan menggunakan pisau atau dengan menggunakan mesin slicing.
9)      Fermentasi / Perendaman.
10)  Proses fermenasi chips singkong dilakukan dengan menggunakan drum plastik yang diisi air kemudian dilarutkan starter Bio-Mocaf. Perendaman chip singkong diupayakan sedemikian hingga seluruh chip singkong tertutup air. Proses perendaman dilakukan 30-48 jam. 
11)  Pencucian.
12)  Setelah proses fermentasi selesai, kemudian dilakukan pencucian kembali untuk menghilangkan sifat asam pada chips singkong hingga tidak berasa dan tidak berbau. lebih cepat kering.
13)  Pengeringan / Penjemuran.
14)  Setelah chips dicuci bersih, kemudian tiriskan dengan menggunakan penjemuran terbuat dari anyaman bambu/tampah, plat seng dengan ukuran bisa 120 cm x 60 cm, atau dapat dengan menggunakan terpal. Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan energi matahari. Penjemuran dengan menggunakan terpal lebih praktis penanganannya jika terjadi hujan. Penjemuran dengan mengunakan nampan dari plat lebih cepat kering. Jika panas matahari normal maka penjemuran dapat dilakukan minimal 3 hari.
15)  Penepungan.
16)  Setelah chips singkong betul-betul kering hingga mencapai kadar air maksimal 13%, selanjutnya dapat dilakukan proses penggilingan dengan menggunakan mesin penepung.
17)  Pengayakan
18)  Pengayakan dilakukan untuk mengasilkan tepung mocaf yang lembut. Pengayakan dapat dilakukan secara manual menggunakan saringan atau dengan menggunakan mesin sehingga kapasitasnya lebih besar dan waktu yang digunakan lebih singkat dengan mesh 100-200.
19)  Pengemasan.
20)  Setelah menjadi produk tepung kemudian dikemasi sesuai ukuran yang kita kehendaki. Jenis kemasan sesuai dengan tujuan pasar, kemasan plastik umumnya digunakan untuk produk eceran, sedangkan kemasan karung umumnya pemasaran ke industri atau pedagang besar.

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.