Jual Ezim alfa amylase, gluco amylase
087875885444
Singkong telah banyak diolah menjadi berbagai macam produk diantaranya adalah; tapioka, mocaf, nata de cassava, bioetanol, gula cair (glukosa), pakan ternak, aneka makanan camilan. Produksi singkong hampir tersebar di seluruh Indonesia. Potensi komoditas singkong sebagai bahan baku industri harus terus dikembangkan. Penemuan teknologi proses mengolah singkong menjadi gula cair berupa glukosa merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, serta akan mengurangi ketergantungan gula impor. Gula merupakan salah satu kebutuhan mendasar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri yang terus berkembang. Permintaan gula semakin meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan produksi gula yang umumnya didominasi gula tebu, produktifitasnya semakin menurun. Sehingga perlu dicarikan alternatif gula subtitusi yang ketersediaan bahan baku nya melimpah dan efesien.
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut jugadekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO).
Secara umum, proses pembuatan gula cair terdiri atas dua tahap yaitu: tahap likuifikasi dan sakarifikasi dengan menggunakan enzim. Likuifikasi merupakan pemecahan pati menjadi dekstrin dengan bantuan enzim alfa-amilase.Sedangkan sakarifikasi berupa penguraian dekstrin menjadi glukosa dengan enzim amiloglukosidase.Pada tahap likuifikasi, tapioka dicampur air dengan perbandingantiga liter air 1 Kg tapioka, sambil diaduk rata tambahkan1 ml enzim alfa-amilase per kg pati tapioka, panaskan pada suhu 95-105 oC. Tingkat keasaman larutan juga dipertahankan pada pH 6,0-6,5.
Proses selanjutnya adalah sakarifikasi yang berlangsung selama 76 jam yaitu dengan mendinginkan media larutan hingga suhu 60oC, kemudian tambahkan 1 ml enzim amiloglukosidase per kg pati. Arang aktif mampu mengikat, menggumpalkan, dan mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat dalam gula cair.Selain itu arang aktif berfungsi menghentikan aktivitas enzim.Setelah itu lakukan penyaringan untuk memisahkan gula cair dengan karbon aktif dan endapan kotoran. Penyaringan bertujuan menghasilkan gula cair dengan tingkat kejernihan 93%.Bila belum tercapai, ulangi kembali penyaringan.
Tahap terakhir adalah evaporasi.Produsen memasukkan gula cair yang telah melewati tabung penukar ion itu ke dalam evaporator untuk meningkatkan kemurnian gula. Proses evaporasi berlangsung pada suhu 50-60oC. Indikasi evaporasi selesai ketika gula cair berhenti menetes dari pipa evaporator. Dengan pemurnian itu kadar kemanisan gula cair meningkat, semula 30-36o briks menjadi 60-80o briks.
Tahapan Proses Membuat Gula Cair Bahan Baku Singkong
1. Larutkan tepung tapioka dalam air dengan perbandingan 1 : 3.
2. Panaskan pada suhu 95-105oC dan tambahkan 0,8 ml enzim alfa-amilase per kg pati sembari diaduk rata.
3. Setelah mendidih, turunkansuhu larutan hingga bersuhu 60oC. Kemudian tambahkan 1 ml enzim amiloglukosidase per kg pati. Diamkan larutan selama 76 jam hingga menjadi cairan gula.
4. Tambahkan 0,5-1% arang aktif per kg pati ke dalam gula cair untuk mengikat, menggumpalkan, dan mengendapkan pati, serta menghentikan aktivitas enzim.
5. Lakukan penyaringan larutan untuk memisahkan gula cair dari karbon aktif dan kotoran sehingga tingkat kejernihan gula 93%. Bila belum tercapai, ulangi kembali pemucatan dan penyaringan.
6. Alirkan gula cair melalui tabung berisi penukar ion untuk mengikat dan memisahkan ion-ion logam dan kotoran dalam gula cair. Tabung penukar ion terdiri atas 3 tabung masing-masing berisi resin kation, kation, dan campuran anion dan kation.
7. Evaporasi gula ke dalam evaporator untuk meningkatkan kadar gula. Proses evaporasi berlangsung pada suhu 50-60oC.
0 comments: