Jual Aneka Culture Mikroba
087875885444
Minyak kelapa berasal dan daging buah kelapa, yang dapat diproses secara kering dan secara basalt Proses pernbuatan minyak secara kering dilakukan dengan membuat kopra kemudian dikempa untuk menghasilkan minyak, Proses pembuatan kelapa secara basah dikelompoklcan menjadi 2 cara yaitu proses ekstraksi dan proses fermentasi. Proses pembuatan minyak kelapa dengan cara fermentasi, akan memberikan beberapa kemudahan antara lain, tidak boros energi, waktu proses lebih cepat, produksi dalam skala besar akan sangat menguntungkan. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan bantuan ragi misalnya campuran antara candida utilis dan saccaromyces ellipsoides, atau secara praktis dengan menggunakan ragi tape, dengan bantuan bakteri asam laktat: Lactobacillus bulgaricus, L casei, atau secara praktis dapat digunakan air nira yang telah diasamkan dan dapat pula menggunakan enzim protease sebagai pengurai protein yang terdapat dalam santan kelapa.
Produksi minyak kelapa dengan proses fermentasi, merupakan pengganti proses pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan energi panas yang boros energi, dan karena jumlah energi yang tidak terkendali dengan baik menyebabkan mutu minyak kelapa akan turun. Proses fermentasi dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang konstan setiap saat, hanya dengan mengatur perbandingan bahan baku dengan ragi atau enzim yang dipergunakan, dan teknologi fermentasi ini dapat dilaksanakan di pedesaan Keberhasilan produksi minyak kelapa secara kuantitatif dan kualitatif dengan cara fermentasi ditentukan oleh perbandingan antara santan kelapa dan jumlah ragi atau bakteri atau enzim yang dipergunakan, serta kondisi operasi fermentasi. Untuk maksud tersebut perlu diadakan penelitian tentang fermentasi kelapa menjadi minyak, dengan ragi (candida utilis dan saccaromyces ellipsoides, dengan balcteri lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus casei, serta enzim protease. Penentuan kualitas minyak kelapa Minyak kelapa kualitasnya ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : angka iod, angka asam lemak bebas, angka peroksida, dan kadar air Angka iod mencerminkan ketidak jenuhan asam lemak penyusun minyak, makin tinggi angka iod makin banyak ikatan rangkapnya, hal ini memacu laju oksidasi, sehingga minyak cepat menjadi tengik Minyak dengan angka iod tinggi apabila dikonsumsi akan memacu pembentukan kolesterol. Angka again yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari hidrolisa minyak atau karena proses pengolahan yang kurang baik, makin tinggi angka asam, makin rendah kualitasnya. Angka peroksida berfungsi untuk menguji kerusakan minyak karena oksidasi, atau auto-oksidasi, yang menyebabkan minyak menjadi tengik (rancid), sehingga menyebabkan aroma dan rasa yang tidak dikehendaki. Makin tinggi angka peroksida makin rendah kualitasnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalab rancangan acak lengkap berblok. Surnber variasi adalah perbandingan substrat dan katalisator Dari pengamatan yang telah dilakukan biokatalisator yang efektif paling optimum adalah dengan perbandingan 3:1.
0 comments: