CURAHAN ILMU | "Selalu Mengalir Bagaikan Air"

Selasa, 16 Oktober 2018

Peluang Bisnis Pertanian Sistem Hidroponic

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  21.09





Bertani merupakan aktifitas yang menyenangkan dan menghasilkan uang. Umumnya orang berfikir untuk menggeluti bisnis pertanian harus tersedia lahan yang luas seperti sawah, ladang, atau kebun. Gagal panen, harga anjlok, perawatan yang rumit, dan lain-lain, merupakan beberapa alasan orang takut untuk memulai bisnis pertanian. Kendala-kendala tersebut merupakan tantangan yang harus diatasi, bukan menjadi momok. Tidak hanya di desa, di perkotaan pun memungkinkan untuk melakukan bisnis pertanian. Dengan menggunakan sistem hidroponik, maka tidak membutuhkan media tanah, efesien tempat, dan dapat terkendali lebih efektif dari serangan hama dan penyakit. Dengan menggunakan instalasi dari peralon, atau wadah-wadah bekas, kita dapat menempatkannya di halaman, atap, atau membuat greenhouse. Di negara-negara maju, teknik hydroponic sudah sangat berkembang dan efektif menunjang produksi sayuran dan buah-buahan.
Seiring dengan permintaan produk sayuran yang fresh dan organic, maka produk pertanian hydroponic semakin diminati dan permintaannya semakin meningkat. Oleh karena itu pertanian sistem hydroponic menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Pertanian sistem organic bisa dilakukan secara profesional dengan skala yang besar atau sekedar hobi saja. Bagi yang memiliki keterbatasan modal, dapat pula menggunakan wadah-wadah  bekas seperti bekas botol air mineral, kaleng, dan lain-lain.
Pasar sayuran hidroponik terus tumbuh, 10—20% per tahun. Peluang bagi para (calon) pekebun sayuran tanpa tanah itu. Beberapa jenis sayuran hydroponic yang banyak dipasarkan seperti selada, caisim atau sawi, pakcoy, kailan, kangkung, bayam hijau dan bayam merah, Lettuce Romaine, Lolorosa, Butter Head dan Pagoda. Pemasaran dilakukan ke swalayan, hotel, supermarket, komunitas organic. Dengan sistem organic, hasil panen pertanian organic dapat dijual dengan harga lebih mahal.
Menanam hidroponik itu mudah dan menyenangkan, betapa tidak. Cara bertanam secara hidroponik memiliki berbagai teknik mulai yang paling sederhana sampai yang canggih, mulai yang murah sampai yang mahal. Mulai yang hanya menggunakan barang bekas, sampai yang modern dengan menggunakan green house dan teknologi tepat guna lainnya untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Selanjutnya, pada kesempatan ini  mari kita coba menanam dengan cara yang paling sederhana yaitu Hidroponik sistem Wick.
Teknik bertanam dengan sistem hidroponik ada beberapa macam diantaranya adalah sistem Wick (sumbu), sistem NFT. Sistem Wick paling mudah dan murah, sehingga dapat diaplikasikan untuk pemula dengan modal pas-pasan. Kita bisa menggunakan berbagai bahan bekas seperti botol minuman mineral adalah yang paling sering kita lakukan terutama oleh para pemula. Sebagai langkah awal, mari kita persiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memulai bertanam secara hidroponik sederhana.


1.      Botol bekas minuman mineral 1,5 - 2 liter.
2.      Solder sebagai pelubang
3.      Gunting sebagai pemotong
4.      Media tanama seperti sekam bakar, cocopeat.
5.      Nutrisi hidroponik / pupuk hidroponik biasanya pakai Nutrisi Hidroponik AB Mix.
6.      Kain flanel.

Pada cara bertanam hidroponik sistem wick, sumbu yang digunakan bisa dari sumbu kompor, kapas atau kain bekas. Akar tanaman tidak dicelupkan langsung ke dalam air, melainkan, mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan air seperti rockwool atau sabut kelapa. Cara bertanam hidroponik sistem sumbu adalah pasif, tidak ada energi atau listrik yang  digunakan untuk memberikan solusinutrisi hidroponik pada tanaman. Ujung sumbu ditempatkan dalam reservoir yang berisi larutan nutrisi. Ujung lain dari sumbu ditempatkan dalam media tanam, lebih dekat ke akar tanaman, untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar. Karena tanaman membutuhkan lebih banyak air dan nutrisi, maka disusun sumbu dan ke penahan air media tanam oleh tindakan kapiler. Dengan demikian tanaman mengambil  larutan nutrisi  dari ujung-ujung sumbu dan media tanam yang terlewati oleh sumbu menjadi lembab.
Dalam sistem sumbu hidroponik udara tersedot oleh akar tanaman bersama dengan larutan nutrisi. Sebuah media tumbuh yang memadai juga membantu untuk memastikan bahwa tanaman menerima cukup udara. Dengan sistem hidroponik sumbu, sebagai reservoir akan habis, dapat diisi lagi dengan manual. Hal ini tidak perlu menggunakan pompa seperti yang dilakukan dalam  sistem hidroponik lainya.

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.