CURAHAN ILMU | "Selalu Mengalir Bagaikan Air"

Sabtu, 20 Oktober 2018

Media Mikroba Nutrient Agar

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  14.30




Jual Nutrient Agar (NA) tersedia Eceran
087875885444

Nutrient agar (NA) adalah medium digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis mikroba yang tidak selektif yang secara umum bersifat heterotrof. Nutrient agar merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.

Untuk komposisi nutrient adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan. Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut.

Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.
Atur pH sampai 7,0.
Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
Sterilisasi dengan autoklaf.

Nutrient  Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.
Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahan dasar adalah ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient Broth berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient agar dan nutrient broth sebagai medium umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan medium yang berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA.

MEDIA POTATO DEXTROSE AGAR (PDA)

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  14.30







Jual Potata Dextrose Agar (PDA)
08787588544

Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Media PDA merupakan jenis media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi padat (solid). Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan (Winda, 2009).
Media potato dextrose agar (PDA) berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Komposisinya PDA berupa kentang (4 g/L (berasal dari 200 gr kentang)), dektrose (15 g/L) dan aquades 1L.
Secara lebih rinci karakteristik media PDA terdiri dari :
Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)
Potato extract  : 40,0 gram
Dextrose           : 20,0 gram
Agar                 : 15,0 gram
Fungsi dari Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)
Potato extract: Potato extract atau ekstrak kentang merupakan sumber karbohidrat atau makanan bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Dextrose: Dextrose atau gugusan gula baik itu monosakarida maupun polisakarida merupakan penambah nutrisi bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar).  Agar: Agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Fungsi Media PDA (Potato Dextrose Agar) di Mikrobiologi
Dalam mikrobiologi media PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Pseudomonas fluorescens

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  14.27



Jual Culture Pseudomonas fluorescens
087875885444



Pseudomonas flourescens adalah mikroba dari gologan bakteri yang merupakan salah satu genus dari Famili Pseudomonadaceae. Pseudomonas flourescens yang memiliki karakteristik aerob (memanfaatkan oksigen sebagai penerima electron), namun sebagian spesies bersifat anaerobic yaitu menggunakan nitrat sebagai alternative penerima electron dalam respirasi. Bakteri ini berbentuk batang lurus atau lengkung, ukuran tiap sel bakteri 0,5 x 1-4μm. Ciri-cirinya yaitu menghasilkan pigmen fluorescent yang larut dalam air, yaitu pigmen hijau kuning disebut pyocyanin dan pyoverdin yang menyebar ke media dan fluorescent di bawah sinar ultraviolet.
Pyocyanin sadalah phenazine berwarna biru (Nonphotosynthetic Protobacteria). P. Fluorescens mengeluarkan pigmen hijau, merah hijau, merah jambu, dan kuning terutama pada medium yang kekurangan unsure besi. P. Fluorescens membentuk pigmen berpendar yang dikenal dengan nama fluorescein. Akan tetapi, sekarang lebih banyak digunakan istilah pyoverdin untuk menghilangkan kebingungan dengan fluorescein yang disintesisse cara kimia, yakni resorcinolphthalein. Pyoverdin terdiri atas peptide 5-8 asam amino dan kromofor turunan kuinolin yang memiliki berat molekul sekitar 1.000. Pyoverdin mempunyai kemampuan sebagai senyawa pengikat besi dan pengangkut besi. Termasuk ke dalam bakteri yang dapat ditemukan dimana saja (ubiquitous), seringkali ditemukan pada bagian tanaman (permukaan daun dan akar) dan sisa tanaman yang membusuk, tanah dan air. Dengan kemampuan untuk melindungi akar dari infeksipatogen tanah dengan cara mengkolonisasi permukaan akar, menghasilkan senyawa kimia seperti anti jamur dan antibiotic serta kompetisi dalam penyerapankation Fe. 
Bakteri ini juga menghasilkan fitohormon dalam jumlah yang besar khususnya IAA untuk merangsang pertumbuhan dan pemanjangan batang pada tanaman. Adapun mekanisme pelarutan fosfat oleh bakteri pelarut fosfat diawali dari sekresi asam-asam organic diantaranya asam formiat, asetat, propionat, laktat, glikolat, glioksilat, fumarat, tartat, ketobutirat, suksinat dan sitrat, dengan meningkatnya asam-asam organic tersebut akan diikuti dengan penurunan nilai pH sehingga mengakibatkan terjadinya pelarutan P yang terikat oleh Ca. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa Pseudomonas flourescens dapat mengendalikan : penyakit layu fusarium pada tanaman pisang, penyakit virus kuning pada tanaman cabai penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) pada tanaman kacang tanah. Istilah rizosfer pertama sekali diperkenalkan oleh Hiltner pada tahun 1904, yang didefenisikan tanah yang mengelilingi akar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Karena Pseudomonas flourescens yang hidupdi daerah perakaran tanaman dapat berperan sebagai jasad renik pelarut fosfat, mengikat nitrogen dan menghasilkan zat pengatur tumbuh bagi tanaman sehingga dengan kemampuan tersebut Pseudomonas flourescens dapat dimanfaatkan sebagai pupuk biologis yang dapat menyediakan hara untuk pertumbuhan tanaman.

DaftarPustaka
Rao NSS.Mikroorganisme Tanah danPertumbuhanTanaman. Jakarta: UI-Press. 1994
ArdianaKartika B.2012.  TeknikEksplorasidanPengembanganBakteri Pseudomonas
flourescens. www.laboratoriumphpbanyumas.com/isiwebsite/AGENSIA HAYATI/eksplorasi Pseudomonas Flourescens.pdf. diakestanggal 26 Desember 2013 pukul 21.00
Supriadi., 2006. Analisis Resiko Agens Hayati Untuk Pengendalian Patogen Pada Tanaman. Dalam Jurnal Litbang Pertanian 25 (3), 2006.
Suryadi, Y., 2009. Efektifitas Pseudomonas flourescens Terhadap Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) Pada Tanaman Kacang Tanah. DalamJurnal HPT Tropika.ISSN 1411-7525. Vol. 9 No. 2 ; 174 – 180, September ,2009.

The Useful of Bacillus megaterium

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  14.27





Jual Culture Bacillus megaterium
087875885444

Bacillus megaterium has been industrially employed for more than 50 years, as it possesses some very useful and unusual enzymes and a high capacity for the production of exoenzymes. It is also a desirable cloning host for the production of intact proteins, as it does not possess external alkaline proteases and can stably maintain a variety of plasmid vectors. Genetic tools for this species include transducing phages and several hundred mutants covering the processes of biosynthesis, catabolism, division, sporulation, germination, antibiotic resistance, and recombination. The seven plasmids of B. megaterium strain QM B1551 contain several unusual metabolic genes that may be useful in bioremediation. Recently, several recombinant shuttle vectors carrying different strong inducible promoters and various combinations of affinity tags for simple protein purification have been constructed. Leader sequences-mediated export of affinity-tagged proteins into the growth medium was made possible.

These plasmids are commercially available. For a broader application of B. megaterium in industry, sporulation and protease-deficient as well as UV-sensitive mutants were constructed. The genome sequence of two different strains, plasmidless DSM319 and QM B1551 carrying seven natural plasmids, is now available. These sequences allow for a systems biotechnology optimization of the production host B. megaterium. Altogether, a "toolbox" of hundreds of genetically characterized strains, genetic methods, vectors, hosts, and genomic sequences make B. megaterium an ideal organism for industrial, environmental, and experimental applications.

Jenis - Jenis Bakteri Probiotik Untuk Tambak Udang

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  13.58








Jual Aneka Culture Mikroba
087875885444

Budidaya udang merupakan sektor agrobisnis yang sangat potensial. Saat ini usaha budidaya udang sangat berkembang di Indonesia. Namun seringkali para pembudidaya menghadapi kendala tingginya tingkat kematian dan rendahnya produktifitas yang mungkin disebabkan faktor cuaca, penyakit, kondisi perairan yang buruk dan rendahnya penyerapan pakan. Faktor-faktor kendala tersebut dapat diminimalisir dengan pemanfaatan agen mikrobia sebagai probiotik yang memiliki peran memperbaiki sistem perairan menjadi lebih baik, mencegah penyakit dan meningkatkan penyerapan pakan.



1. Bacillus subtilis : Menghasilkan enzim protease untuk menguraikan limbah protein sisa pakan dan kotoran.

2. Bacillus licheniformis : Menghasilkan senyawa yang menghambat perkembangan bakteri merugikan (Vibrio spp.)

3. Bacillus pumilus : Membantu proses nitrifikasi pada proses detoksifikasi ammonia

4. Bacillus polymixa : Menghasilkan senyawa polymixin yang berperan untuk  keseimbangan populasi plankton

5. Bacillus coagulans : Membentuk bio koagulan dan menstabilkan system bioflok dalam perairan tambak

6. Bacillus cereus : Menghasilkan metabolt sekunder cerein yang mampu mencegah blooming plankton Blue Green Algae (BGA) dan Dinoflagellate

7. Bacillus megaterium : Menghasilkan senyawa antibakteri megacin yang menghambat pertumbuhan mikroba pathogen

8. Bacillus alvei : Membentuk biofilm untuk menstabilkan system heterotrof pada kolam budidaya

9. Bacillus amyloliquefaciens : Menghasilkan enzim amylase dan lipase untuk menguraikan sisa karbohidrat dan lemak dari pakan

10. Bacillus brevis : Menghasilkan enzim hidrolitik untuk menghidrolisis neurotoxin Vibrio spp.

11. Bacillus circulans : Menyerap ammonia dan memperlancar siklus penguraian limbah protein dasar lumpur

12. Bacillus firmus: Menghasilkan enzim hidrolitik untuk menghidrolisis racun geosmin dari BGA

13. Bacillus pumilus: Menghasilkan enzim proteolityc peptidase yang memutuskan ikatan peptida selubung virus, sehingga menghambat perkembangan virus
13. Lactobacillus bulgaricus : Menghasilkan  enzim ekstra seluler seperti,endo amilase, mananase, selulase dan ?-glaktosidase yang dapat memperbaiki proses pencernaan

14. Lactobacillus lactis: Membantu proses pencernaan, membentuk biofilm PHA, sebagai bioremediasi dan biokontrol terhadap pathogen.

15. Lactobacillus plantarum : Menghasilkan asam laktat dan katalase untuk memperbaiki system pencernaan udang, memperbaiki dasar tambak secara anaerob, mencegah konsumsi oksigen  berlebihan didasar kolam

16. Lactobacillus casei : Membentuk koloni-koloni bakteri menguntungkan pada dinding saluran pencernaan sehingga menghalangi infeksi penyakit

17. Lactobacillus acidophilus : Menghasilkan senyawa asam-asam organic yang mampu menghambat perkembangan bibit penyakit di saluran pencernaan

18. Lactobacillus rhamnosus : Menfermentasi bahan organik didasar tambak secara anaerob, sehingga mengurangi produksi gas-gas beracun dari dasar tambak

19. Lactobacillus brevis : Menghasilkan senyawa-senyawa adjuvant polisakarida yang mampu memicu system kekebalan tubuh udang.

Bacillus polymyxa

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  13.56





Jual Culture Bacillus polymyxa
087875885444

Bacillus polymyxa merupakan bakteri yang menghasilkan antibiotik polimiksin B yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, sedangkan Bacillus subtilis adalah bakteri penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif. Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai infeksi bakteri.
Bakteri Bacillus polymyxa termasuk jenis bakteri yang menguntungkan di bidang kesehatan, bidang lingkungan dan pangan karena mengandung antibiotik dimana  antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil, maupun spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibiotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang spektrumnya sempit. Pinisilin hanya efektif untuk membrantas terutama jenis kokus, oleh karena itu pinisilin dikatakan mempunyai spektrum yang sempit. Tetrasiklin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu, oleh karena itu tetrasiklin dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebelum suatu antibiotik digunakan untuk keperluan pengobatan, maka perlulah terlebih dahulu antibiotik itu diuji efeknya terhadap spesies bakteri tertentu.
Nama ilmiah : Paenibacillus polymyxa
Nama lain :
› "Aerobacillus polymyxa" (Prazmowski 1880) Donker 1926
› "Clostridium polymyxa" Prazmowski 1880
› "Granulobacter polymyxa" (Prazmowski 1880) Beijerinck 1893
› Aerobacillus polymyxa
› Bacillus polymyxa (Prazmowski 1880) Mace 1889 (Approved Lists 1980)
› Clostridium polymyxa
› Granulobacter polymyxa
› Paenibacillus polymyxa (Prazmowski 1880) Ash et al. 1994

Bacillus coagulans

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  13.53
Jual Culture Bacillus coagualans
087875885444

Bacillus coagulans is a lactic acid-forming bacterial species. The organism was first isolated and described as Bacillus coagulans in 1915 by B.W. Hammer at the Iowa Agricultural Experiment Station as a cause of an outbreak of coagulation in evaporated milk packed by an Iowa condensary. Separately isolated in 1935 and described as Lactobacillus sporogenes in the fifth edition of Bergey's Manual, it exhibits characteristics typical of both genera Lactobacillus and Bacillus, its taxonomic position between the families Lactobacillaceae and Bacillaceae was often debated. However, in the seventh edition of Bergey's, it was finally transferred to the genus Bacillus. DNA-based technology was used in distinguishing between the two genera of bacteria which are morphologically similar and possess similar physiological and biochemical characteristics.
B. coagulans is a Gram-positive rod (0.9 by 3.0 to 5.0 μm in size), catalase positive, spore-forming, motile, and a facultative anaerobe. It may appear Gram-negative when entering the stationary phase of growth. The optimum temperature for growth is 50 °C (122 °F); range of temperatures tolerated are 30–55 °C (86–131 °F). IMViC tests VP and MR (methyl-red) tests are positive.
Bacillus coagulans has been added by the EFSA to their Qualified Presumption of Safety list and has been approved for veterinary purposes as GRAS by the U.S. Food and Drug Administration's Center for Veterinary Medicine, as well as by the European Union, and is listed by AAFCO for use as a direct-fed microbial in livestock production. It is often used in veterinary applications, especially as a probiotic in pigs, cattle, poultry, and shrimp. Many references to use of this bacterium in humans exist, especially in improving the vaginal flora,improving abdominal pain and bloating in irritable bowel syndrome patients, and increasing immune response to viral challenges. There is evidence from animal research that suggests that Bacillus coagulans is effective in both treating as well as preventing recurrence of clostridium difficile associated diarrhea. One strain of this bacterium has also been assessed for safety as a food ingredient. Spores are activated in the acidic environment of the stomach and begin germinating and proliferating in the intestine. Sporeforming B. coagulans strains are used in some countries as probiotics for patients on antibiotics.

Optimalisasi Produksi Minyak Kelapa Dengan Proses Fermentasi

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  13.16




Jual Aneka Culture Mikroba
087875885444

            Minyak kelapa berasal dan daging buah kelapa, yang dapat diproses secara kering dan secara basalt Proses pernbuatan minyak secara kering dilakukan dengan membuat kopra kemudian dikempa untuk menghasilkan minyak, Proses pembuatan kelapa secara basah dikelompoklcan menjadi 2 cara yaitu proses ekstraksi dan proses fermentasi. Proses pembuatan minyak kelapa dengan cara fermentasi, akan memberikan beberapa kemudahan antara lain, tidak boros energi, waktu proses lebih cepat, produksi dalam skala besar akan sangat menguntungkan. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan bantuan ragi misalnya campuran antara candida utilis dan saccaromyces ellipsoides, atau secara praktis dengan menggunakan ragi tape, dengan bantuan bakteri asam laktat: Lactobacillus bulgaricus, L casei, atau secara praktis dapat digunakan air nira yang telah diasamkan dan dapat pula menggunakan enzim protease sebagai pengurai protein yang terdapat dalam santan kelapa. 
            Produksi minyak kelapa dengan proses fermentasi, merupakan pengganti proses pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan energi panas yang boros energi, dan karena jumlah energi yang tidak terkendali dengan baik menyebabkan mutu minyak kelapa akan turun. Proses fermentasi dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang konstan setiap saat, hanya dengan mengatur perbandingan bahan baku dengan ragi atau enzim yang dipergunakan, dan teknologi fermentasi ini dapat dilaksanakan di pedesaan Keberhasilan produksi minyak kelapa secara kuantitatif dan kualitatif dengan cara fermentasi ditentukan oleh perbandingan antara santan kelapa dan jumlah ragi atau bakteri atau enzim yang dipergunakan, serta kondisi operasi fermentasi. Untuk maksud tersebut perlu diadakan penelitian tentang fermentasi kelapa menjadi minyak, dengan ragi (candida utilis dan saccaromyces ellipsoides, dengan balcteri lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus casei, serta enzim protease. Penentuan kualitas minyak kelapa Minyak kelapa kualitasnya ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : angka iod, angka asam lemak bebas, angka peroksida, dan kadar air Angka iod mencerminkan ketidak jenuhan asam lemak penyusun minyak, makin tinggi angka iod makin banyak ikatan rangkapnya, hal ini memacu laju oksidasi, sehingga minyak cepat menjadi tengik Minyak dengan angka iod tinggi apabila dikonsumsi akan memacu pembentukan kolesterol. Angka again yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari hidrolisa minyak atau karena proses pengolahan yang kurang baik, makin tinggi angka asam, makin rendah kualitasnya. Angka peroksida berfungsi untuk menguji kerusakan minyak karena oksidasi, atau auto-oksidasi, yang menyebabkan minyak menjadi tengik (rancid), sehingga menyebabkan aroma dan rasa yang tidak dikehendaki. Makin tinggi angka peroksida makin rendah kualitasnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalab rancangan acak lengkap berblok. Surnber variasi adalah perbandingan substrat dan katalisator Dari pengamatan yang telah dilakukan biokatalisator yang efektif  paling optimum adalah dengan perbandingan 3:1. 

Campylobacter jejuni

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  13.15



Jual Bakteri Campylobacter jejuni ATCC 33291, 29428,
087875885444

Campylobacter jejuni adalah jenis bakteri berbentuk bulat, bersifat motil, tidak membentuk spora, gram negatif, mikroaerofilik, secara alami berkoloni pada saluran pencernaan burung atau unggas, termasuk hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan beberapa binatang mengerat.
Campylobacter jejuni adalah bakteri pathogen  yang paling banyak terdapat pada makanan yang menyebabkan penyakit diare pada manusia lebih dari 2 juta kasus per tahun berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention. Ayam yang terkontaminasi bakteri seringkali menjadi faktor penyebab penularan kepada manusia oleh karena itu perlu dipertimbangkan membangun kandang peternakan ayam yang kondusif. 

Campylobacter jejuni

by Vidiansyah (Khalil Rahman)  |  at  12.15



Jual Bakteri Campylobacter jejuni ATCC 33291, 29428,
087875885444

Campylobacter jejuni adalah jenis bakteri berbentuk bulat, bersifat motil, tidak membentuk spora, gram negatif, mikroaerofilik, secara alami berkoloni pada saluran pencernaan burung atau unggas, termasuk hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan beberapa binatang mengerat.
Campylobacter jejuni adalah bakteri pathogen  yang paling banyak terdapat pada makanan yang menyebabkan penyakit diare pada manusia lebih dari 2 juta kasus per tahun berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention. Ayam yang terkontaminasi bakteri seringkali menjadi faktor penyebab penularan kepada manusia oleh karena itu perlu dipertimbangkan membangun kandang peternakan ayam yang kondusif. 

Proudly Powered by Blogger.